Kegemblungan Sahabat yang Curhat Masalah Cinta

Kisah Perjalanan Mencari Jodoh
ARDINTORO |dot| COM - Sobat sebelum membaca postingan ini alangkah baiknya terlebih dulu sediakan kopi atau teh. Mengingat ceritanya sangat panjang, bisa-bisa gagal faham gara-gara nggak fokus hehe. Cerita ini terinspirasi dari kisah nyata! Penulis sengaja edit sesuai keperluan agar nggak ada pihak yang tersinggung dan di rugikan. Kalau bingung bahasa Jawa, lihat artinya di dalam kurung. 

Sore itu ketika saya lagi ngetik kerjaan sekolah tiba-tiba sahabatku yang bernama mangkus datang: 

Mangkus: "Asalamuallaikum…! He… Mas Arif, lagi bikin apa ? Kok kayak serius sekali!"

Saya: "Walaikum Salam…! Ini saya lagi ngetik kerjaan sekolah. Tumben kamu main ke rumah, ada apa ini, biasanya kalau kamu main pasti ada apa-apa…!"

Mangkus: "Mas Arif ini macam tau ya prasaanku, pantas kalau sampean (kamu) ini sahabat karip ku dari dulu."

Saya: "Ya jelas, saya tau kamu, kita kan sudah bersahabat lama. Aku iki lo wis ngerti seluk beluk e awakmu (Aku ini lo sudah tau sifat-sifatmu) kalau ada apa-apa pasti cari saya. Emange nyapo? (Memangnya Kenapa?)". (Tanya saya dengan menyelidik). 

Mangkus: “Emboh mas aku buingong”, (nggak tau mas saya lagi binggung) 

Saya: “Bingung nyapo, (Bingung kenapa) Hidup itu jangan di bikin susah, slow aja, kayak saya ini lo, kalau lapar makan, kalau ngantuk tidur, kalau sakit perut ya beol cari toilet hehe".

Mangkus: "Mas Arif ini malah bercanda!, saya ini lo serius bukan bercanda!"

Saya: "Maaf deh teman, saya hanya ingin menghiburmu yang intinya hidup itu jangan di bikin susah, emange nyapo? kok mau ngomong serius.(Memangnya kenapa? kok mau bicara serius) kamu bisa cerita ke saya, sahabatmu ini…!"

Mangkus: "Hemmm… Mas-mas" (bicara dengan wajah yang malas) 

Saya: “Emange nyapo? Makane crito’o ojo mok pendem wae!, (memangnya kenapa makanya cerita jangan di pendam dalam hati saja!), siapa tau saya bisa bantu?"

Mangkus: "Mas di hitung-hitung 4 bulan terahir ini, sudah 4 orang yang saya taaruf’I dan semuanya gagal. Kalau bukan saya yang nggak cocok ya dianya yang nggak cocok."

Saya: "Masaallah kus…! Kemaruk kon iku mosok 4 ulan 4 cewek”, (keterlaluan kamu itu masak 4 bulan 4 cewek). 

Mangkus: "Bukanya begitu mas, saya kan cari yang terbaik kalau nggak cocok ya ganti. Saya sudah berazam dalam hati, dalam hijrahku ini saya akan menjemput jodohku sesuai syariat Islam yaitu dengan jalan taaruf. Saya nggak mau pacaran lagi, saya takut sama Allah, kan di dalam Islam nggak ada pacaran? Sebelum menikah…!"

Saya: "Gayamu Kus… Nyeramai aku barang, (ceramah di depanku) hehe. Sejak kapan kamu Hijrah? La… jenggotmu juga kok sudah panjang, pakai celana cingkrang lagi. Ati-ati lo masuk aliran sesat!"

Mangkus: "Hijrah kok gaya mas Arif. Saya hanya ingin berubah dan mendapat Ridho Allah di setiap aktifitasku. Kalau masalah aliran sesat saya sudah tau mas, mana yang sesat dan nggak, sampean (kamu) tenang saja. Yo sama awasi aku, (ya sama lihat-lihat saya) kalau kelihatan menyimpang ke arah kesesatan ya ingatkan"

Saya: "Beres lah Kus…! Apa sih yang nggak untuk kamu, sahabatku ini? Apalagi sudah Hijrah. Semoga kita nanti di pertemukan di surganya Allah kelak dan tetap bersahabat di sana, Amin."

Mangkus: "Amin-Amin mas Arif"

Saya: “Ngomong-ngomong awakmu dolen mrene kui nyapo, kok muter-muter koyo kitiran critomu?”,(ngomong-ngomong kamu main ke sini tu bikin apa kok putar-putar kayak baling-baling ceritamu?) 

Mangkus: "Ooo… hio mas kok saya malah putar-putar ya hehe. Balik ke masalah tadi, Alhamdulilah mas dalam 4 bulan ini saya sudah di pertemukan dengan 4 orang wanita oleh Allah. Secara nggak langsung banyak memberikan pelajaran yang sangat berharga, saya bisa tau sifat dan karakter banyak orang, Insaallah membuat saya lebih dewasa dan untuk bekal nanti ketika berumah tangga. Hemmm… ternyata karakter dan sifat orang tu beda-beda ya Mas? "

Saya: "Ya iya namanya manusia kus! Kok mengharukan gitu kisahmu kus!. Piye critone aku pengen denger, (bagaimana ceritanya aku pengen denger) barangkali bisa buat pengalaman saya"
Kisah Perjalanan Mencari Jodoh
Mangkus: "Gini ceritanya, selama 4 bulan kemaren saya ber-taaruf ke 4 wanita, seperti yang sudah saya ceritakan tadi mas dan semuanya gagal. Alhamdulilah yang 3 sudah bisa saya lupakan, tapi ini lo mas yang terahir, kok susah untuk di lupakan. Mungkin karena baru kejadian kemaren kali ya?" 

Saya: "Bisa juga gitu kus, karena baru saja terjadi, makanya belum bisa di lupakan!"

Mangkus: "Hemmm… saya ceritakan yang terahir saja ya mas, soalnya kalau saya ceritakan semua kelamaan, bisa sampe subuh nanti!... hehe"

Saya: "Ya sudah kus, sembarang!"

Mangkus: "Saya ini nggak sembarang lo mas kalau berniat mendekati seseorang, selalu ku libatkan Allah, saya menghindari hubungan yang di larang Allah makanya saya nggak lagi pacaran. Wanita yang terahir yang saya taaruf’i itu sudah sesuai dengan kriteria yang sudah saya tentukan. Wajahnya manis (yang penting nggak malu kalau di ajak kondangan hehe) agamanya Insaallah baik (menutup Aurat), biasa mengamalkan sunah-sunah Nabi yang hampir mirip dengan yang saya lakukan!. Saya-nya sih sebenarnya sudah pas, cocok dengan dia mas."

Saya: "Na kenapa nggak di lanjut, kalau sudah cocok!"

Mangkus: "Dianya yang nggak mau mas" (bercerita sambil mata berkaca-kaca) 

Saya: "Bioh-bioh… kasian kamu kus?"

Mangkus: "Nggak apa-apa mas sudah biasa, anggap saja itu trening dari Allah untuk dapat yang lebih baik. Padahal lo mas dia itu sesuai kriteria saya. Yang pernah saya dengar di ceramah: Untuk memilih pasangan itu harus sekufu (memiliki kesamaan) seperti jenjang pendidikannya sepadan, sukunya sama, keadaan ekonomi nggak beda jauh, agama sama-sama Islam. Saya dengan dia kayaknya hampir sama, makanya saya putuskan memilih dia, tapi sayang dianya yang nggak mau hehe. Memang sih pertama kenal akrap, tapi lama-lama dia menjauh, ahirnya ya…da..da…!. Menurut sampean, (kamu) kira-kira kenapa ya dia begitu?"

Saya: "Mungkin wajahmu kurang tampan kus hehe (saya bicara sambil tertawa cekik…kikan) atau umur yang beda jauh mungkin. Perempuan itu biasanya cari yang lebih sukses dari kamu, semua kemungkinan bisa saja terjadi…! Wong jenenge menungso. (namanya manusia)". 

Mangkus: "Entahlah mas, saya nggak tau! Kalau dia nggak mau gara-gara wajahku yang jelek! piye to,(bagaimana to) katanya emak-ku tu. Saya ini paling ganteng sampe kayak uceng wkwk, kalau dia nggak mau karena fisikku. Heeem… fisik kan barang fana, nggak kekal, suatu saat keriput dan jadi tanah kalau sudah meninggal."

Saya: "Mungkin masalah umur?. Umurmu kan agak beda jauh dengan dia!"

Mangkus: "Kalau menurutku perbedaan umur itu nggak jadi masalah, kan nggak melanggar syariat. Nabi Muhammad saja saat menikah dengan Aisah memiliki perbedaan umur cukup jauh."

Saya: "Bisa juga masalah ekonomi kus!, kamu kan belum sukses!"

Mangkus: "Ya bisa juga mas, jujur saya ini belum sukses masih menuju ke sana. Insaallah kalau nggak bisa sukses masalah ekonomi di dunia, saya akan berusaha meraih sukses di akhirat menuju Surganya Allah, Amin."

Saya: "Sabar saja kus, sudah takdir, ambil pelajaran saja! Coba kamu pikir-pikir?, kira-kira dia nggak mau dengan kamu, siapa yang menggerakkan hatinya?"

Mangkus: "Allah…!"

Saya: “Pinter ngono kok hehe. (pintar begitu kok hehe) Makanya kus apapun yang di berikan Allah ke kamu? pasti baik!, Allah nggak akan salah memilihkan jodoh untukmu, itu sesuai dengan Firman Allah di Surat Al-Baharah:216 :"

“Boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal ia amat baik untukmu, dan boleh jadi (pula) kamu menyukai sesuatu, padahal ia amat buruk bagimu, Allah mengetahui, sedangkan kamu tidak mengetahui”.

"Coba renungkan Kus. Seumpama kamu memaksakan kehendakmu, mau menikah dengan dia, tetapi Allah nggak Ridho pasti di tengah pernikahan bisa saja terjadi gesekan! Mungkin sering bertengkar, nggak nyaman dll. Pada ahirnya kamu nggak bahagia dengannya."

Mangkus: "Hia mas Arif makasih atas nasehatnya!"

Saya: "Makanya itu harus iklas, menerima pemberian Allah, Insaallah! Allah akan mempertemukan kamu dengan jodohmu yang cocok, bisa menjadi istri yang baik! Bukan hanya di dunia tapi sampai di akhirat kelak."

Mangkus: "Amin…! Tapi saya masih belum bisa melupakan diya e mas, Piye?", (bagaimana?)

Saya: "Guampang kus caranya! Terus berdoa, agar bisa melupakannya, dan beriktiar kembali mencari yang terbaik, tapi ingat! Jangan mencari dengan jalan pacaran lo, karena pacaran itu termasuk mendekati zina dan zina itu di larang Allah. Kalau menurut pengalaman saya, kalau sudah temukan yang baru pasti kamu bisa melupakannya, seiring dengan berjalannya waktu."

Mangkus: "Memangnya mas Arif sudah punya calon istri, “Wong sampean wae podo! isek Jomlo ngono kok, hehe”. (kamu juga sama! masih Jomlo begitu kok hehe) 

Saya: “Ngenyek (menghina) kamu Kus! Tenang saja kus. Jodoh kita itu sudah di tentukan Allah yang sudah tertulis di Lauh Mahfudz, bahkan 40 ribu tahun sebelum penciptaan langit dan bumi. Jadi sabar aja terus berdoa dan beriktiar kalau waktunya tiba pasti datang jodohmu Kus!"


Mangkus: "Hia mas, makasih atas semangatnya, ngomong-ngomong saya sudah cerita dari tadi kok nggak di kasih minuman to…?"

Saya: "Ooo… lupa kus saya, mau minum apa? Ambil sendiri itu di kulkas !"

Mangkus: "Makasih mas minumannya…!"

Saya: "Setelah dari sini kamu mau bikin apa?"

Mangkus: "Pulang mas, tidur! Istirahat!, biar besok bangun bisa fresh dan menyambut hari baru yang lebih baik."

Saya: "Hia kus, saling mendoakan aja ya, semoga kamu dan saya cepat di pertemukan dengan jodoh kita masing-masing,"

Mangkus: "Amin, Saya pamit pulang dulu ya mas!"

The Momen Aug 04, 2018 “Nggak Terlupakan”.

2 comments for "Kegemblungan Sahabat yang Curhat Masalah Cinta"

  1. Anggap aja training dari Allah.. hmm,, kata-kata yang terdengar bercanda, tapi setelah dipikir-pikir bijak juga.. setiap ujian Allah pasti adalah sesuatu yang sanggup dilalui oleh umat-Nya..

    Sampeyan keren mas...

    ReplyDelete
    Replies
    1. Trimkasih Gan uda Mampir di blog kami,
      Semoga lain waktu bisa singgah kembali :)

      Delete

Jika ada yang Ingin Anda Tanyakan Terkait Artikel di atas Silahkan Bertanya Melalui Kolom Komentar Berikut ini, dengan Ketentuan :

1. Berkomentarlah dengan Sopan (No Spam, Sara dan Rasis).
2. Komentar di Moderasi. Bila berkomentar nggak sesuai dengan kebijakan Blogger maka nggak di terbitkan!
3. Centang kotak Notify Me / Beri Tahu Saya untuk mendapatkan notifikasi komentar.
4. Happy Blogging 🙂.