Cita-Citaku Menjadi Batman

Mengejar Cita Cita
ARDINTORO |dot| COM - Teringat nasehat guru saya sewaktu kecil. "Rief Gantungkan cita-cita mu setinggi langit“. Nasehat itu membekas dalam jiwa dan raga (dalam hati), gimana caranya cita-cita di gantung di langit, lawong langit itu kan tinggi dan jauh 🤔 Pada waktu itu mikir sambil ngowoh 😅. Ternyata eh ternyata cuma pribahasa aja, dasar pikiran bocah ingusan 😁.

Setelah sudah besar gini baru nyadar bukan cita-cita yang di gantung di langit, tapi sebagai peribadi yang baik kita harus mempunyai cita-cita yang tinggi dan besar, agar bisa sukses. Semenjak saat itu saya termotivasi mempunyai cita-cita yang tinggi, besar dan panjang! (nah lho jangan ngeres ya Sobat ) 😂 hehe. Ini pertanyaan dari guru saya waktu sekolah tentang cita-cita :

Waktu SD

  • Ibu Guru: "Rief cita-cita kamu ingin jadi apa?''
  • Saya: "Batman Ibu!"
  • Ibu Guru: "Hahhh 😲... Batman!". (ibu guru sambil tertawa terpingkal-pingkal) "Alasannya???"
  • Saya: "Agar bisa terbang ke langit ibu, untuk menggantungkan cita-cita. Cita-cita kan harus tinggi???" (terpengaruh peribahasa  gantungkan cita-citamu setinggi langit 🤣 hehe) 

Waktu SMP

  • Pak Guru: "Rief cita-cita kamu ingin jadi apa ?"
  • Saya: "Pesikolog Pak Guru." (sebenarnya saya dulu juga binggung, Psikolog itu makanan apa, cuma ikut-ikutan teman saja).

Waktu SMA

  • Ibu Guru: "Rief cita-cita kamu ingin jadi apa?"
  • Saya: "Dokter ibu !".
  • Ibu Guru: "Bagus! Mulia sekali nak cita-citamu, bisa mengobati orang sakit itu, kalau jadi dokter jangan sombong ya?"
  • Saya: "Makanya ibu, saya masuk jurusan IPA bukan IPS biar bisa jadi Dokter !" Sambil sedikit mikir (apalagi dokter kandungan pasti seru itu bisa ngeliat anu-anu 😬 hehe)

ya...a...a...a / ya...a...a...a / ya...a...a...a. Cita-cita hanya tinggal cita-cita, setelah saya lulus SMA baru nyadar bahwa untuk mengapai cita-cita setinggi itu nggak semudah membalikkan telapak tangan, musti butuh dompet yang sangat tebal, usaha yang sangat keras serta di barengi dengan doa yang sangat kuat. Berhubung ekonomi keluarga nggak memungkinkan, ya jadinya cita-cita besar saya perlahan memudar.

Hanya menjadi kenangan manis masa kecil, waktu pun terus berjalan-berjalan-berjalan (nggak sanggup menceritakan) berjalan-berjalan-berjalan. Akhirnya sekian lama di tunggu, dengan berusaha jatuh bangun dan tetesan air mata, Alhamdullilah bisa lulus kuliah juga, horeee 🙂.
Mengejar Cita Cita
Saat Wisuda
Hemmm sebenarnya nggak terfikir dalam benak saya menjadi seorang pendidik. Karena di pikiran saya pendidik itu (Butuh waktu lama untuk bisa kaya), dan tanggung jawabnya itu lho Sobat berat!. Setiap hari selalu mengomel dengan anak-anak (apalagi ngadapin anak yang nakal bin bandel wooow bikin emosi tingkat setengah tinggi 😀 hehe), selalu berurusan dengan wali murid, menyusun perangkat mengajar yang menurut saya banyak banget.

Belum lagi gaji guru yang bersetatus belum PNS itu kecil lo Sobat alias nggak besar, untung saya ada kerja sampingan. Ya jadinya aman terkendali bisa tercukupi deh kebutuhan sehari-hari 🙂 hehe. (tapi jangan berpikir negatif dulu ya Sobat, masih ada lanjutan bacaan-nya, ayo sebelum lanjut baca, sana gie bikin kopi atau teh dulu biar nggak nggantuk kalau baca 😊.

Pencerahan pun ahirnya datang Alhamdullilah ya Allah, setelah beberapa tahun mengapdi menjadi seorang pendidik, hati saya pun sadar dan tergerak untuk mencintai profesiku, seraya berfikir bahwa "Uang bukan segalanya". Meskipun gaji guru kecil tetapi Tuhan ternyata memberi  jalan rizki lain di luar, bahkan lbih besar dari gaji saya sebagai seorang guru. Tapi ada, apakah itu?.


Sahrini bilang Sesuatu? 😬 Hehe. Ternyata betul sesuatu pun terjadi? (rahasia) bahwa ada kebahagiaan yang amat sangat saya rasakan, kegahagiaan yang nggak bisa di tukar dengan materi atau apapun, yaitu: “Saat melihat anak didik ngerti tentang sesuatu yang kita ajarkan dan mereka bisa menerapkan di kehidupan-nya“. Itulah kebahagiaan terbesar yang saya rasakan sebagai seorang guru.

Pantas bila di TV, Radio atau berita koran, ada seorang guru tertangkap polisi karena membantu siswanya untuk bisa lulus UAN (ujian akhir nasional). Meskipun cara ini salah, tetapi saya sendiri nggak berani menyalahkan! Karena memang, guru mana yang sanggup melihat anak didiknya nggak lulus ujian???. Hemmm itu lah seorang Guru, demi kesuksesan anak didik-nya beliau rela melakukan apa saja. Mengingatkan: He kamu yang membaca postingan ini, yang masih di bangku sekolah. “Jangan sekali-kali melawan Gurumu”. Di kutuk jadi Monyet nyahok lo.

Jadi cita-cita terbesar saya sekarang, ingin menjadikan anak didik semuanya sukses. Kan senang tu, seumpama salah satu murit yang pernah saya ajar, suatu hari nanti ada yang jadi presiden 🙂, (Pak Presiden itu lho dulu murit saya hahaha). Alangkah bahagianya dan menjadi kebanggan tersendiri.


Yang terpenting, sebagai pengingat diri dan untuk Sobat semua. Apapun yang menjadi profesi Kalian sekarang 🙂  jalani saja! Dengan se-iklas-nya, walaupun profesi itu nggak sesuai dengan cita-cita yang Kalian idamkan. Tuhan pasti punya maksud dan rencana lain yang belum Kalian ketahui, (ciuuus dheh) pokoknya semangat. Sekian dulu ya tulisannya, nanti kalau ada waktu, saya sambung lagi di kesempatan yang lain, Terimakasih 🙂.

Pemerintah tolong perhatikan ! “Kami anak-anak Papua bagian dari NKRI (Negera kesatuan republik Indonesia) Butuh perhatian  lebih dan Pendidikan yang layak”.
Mengejar Cita Cita
Anak-anak Papua
Mengejar Cita Cita
Belajar sambil Bermain

44 comments for "Cita-Citaku Menjadi Batman"

  1. selamat mengabdi ya pak guru...

    kalau saya dinasehati : nikmati saja profesimu saat ini, meskipun ga sesuai dengan cita-cita

    saya kadang ga bisa nerima mas, hahah... kadang masih keingat, pengen profesi seperti A, B atau C...

    tapi kalau udah berada diposisi sekarang, saya bersyukur juga, penghasilan lumayan, dan bahagia

    ReplyDelete
    Replies
    1. Manusiawi mas, terkadang ane juga gitu, tapi lama2 terbiasa :) karena memang inilah jalan kita, pokoknya harus semangat lah ...

      Alhamdulillah di sukuri aja klo dah di profesi yg nyaman moga berkah hehe

      Delete
  2. Wow cita citanya mulia banget ya mas Arif ini.. Sy mlh ga nyangka kl sampean sbg pendidik loh... Soalnya lucu kl nulis artikel dan koment kadang bikin ngakak abis... Apalg cita" kepingin jd batman dan dokter biar bisa liat anu 😁😂
    Smg sukses teroooos.. Merdeka!!

    ReplyDelete
    Replies
    1. Haha guru keahlian tersembunyi kui mbak :)

      Sedikit nglucu mbak biar ngak ngantuk, mosok di kehidupan nyata tegang ngeblog tegang juga, nglucu dikit biar ngak cepat tua :) terimkasih uda berkunjung :)

      Delete
  3. Tapi bener banget lho, mas. Kalimat "uang bukan segalanya" jadi penyemangat bagi orang-orang yang bercita-cita jadi guru.. Oh iya, saya mahasiswa pendidikan juga lho. Insya Allah mau jadi guru juga. Doain ya mas. Hehehe

    ReplyDelete
    Replies
    1. Jadi guru harus banyak bersabar mas dan harus ada kerja sampingan biar tercukupi kebutuhan hehe

      Amin moga cepet lulus kuliahnya :)

      Delete
  4. selamat mencerdaskan anak bangsa ya, bebannya berat loh. janagn jadikan anak bangsa kita gak pernah pakai akal dan didiklah karakter baiknya lewat edukasi

    ReplyDelete
  5. tos sama2 pendidik hehehe
    aku juga bingung kok ya jadi guru
    tapi dulu salah satu cita-cita absurdku adalah jadi anggota Hi-5 yang ngajari nyanyi sama ngedance anak2 kecil
    seru sih liatnya

    btw masalah gaji guru honorer penting ikhlas kak
    insya allah cukup kok dan ada aja rejeki datang
    semangatt

    ReplyDelete
    Replies
    1. Ndo napa nggak wujutin cita" gan? Hehe memang jlan hidup!

      Hia jadi seorang guru klo ngak bisa sabar, pasti tumbang di tengah jalan, oke gan smngat :)

      Delete
  6. jadi ingat sendiri, dulu Sd cita-cita jadi hakim, SMP jadi penulis, SMA jadi atase atau tiplomat Lah giliran kuliah, pengen jadi istri sholeh aja deh, duduk manis dirumah jaga anak sama urus hobi, tapi masuk uang sekarung wkwkwk. ah terimakasih membiarkan saya berhalu hoho

    ReplyDelete
    Replies
    1. Kwkekek cita" nggak kesampean ye mbak kasian =D

      Jadi Istri Soleha juga mulia kok & Sunah-nya wanita juga di rumah :)

      Delete
  7. Hehe cita-cita jadi Batman, kalau saya malah pengen punya kekuatan ninja kayak Naruto hehhe

    Tapi setelah lulus, malah pengen banget jadi penulis profesional, entah melalui blog atau buku.

    Good luck bang, semoga sukses untuk kita semua meski jalannya blm sesuai cita2 yg kita inginkan. Saya yakin bakal terkabul melalui cara yg lain.

    Inspiratif story 🙂

    ReplyDelete
    Replies
    1. Wah cwek kok pingin jadi seperti naruto :)

      Mantep sob moga bisa menjadi penulis profesional yg produktif, terus berkarya :)

      Hia kita cuma mengikuti alur kehidupan nie, yg penting tetap optimis & smngat pasti jlan nue yg terbaik hehe

      Trims uda berkunjung ☆

      Delete
  8. Keren pokoknya mas, apalagi tingkat kesabaran juga diuji. Semangatt

    ReplyDelete
  9. wah saya pikir sejak awal sudah berniat mengabdi jadi pelajar. rupanya perlu waktu lama untuk benar-benar bisa sepenuh hati ya. semangat ya, semoga amanah

    ReplyDelete
  10. Halo kang ayik, salam kenal dari jogja...
    Jadi pendidik itu nggak mudah, semoga kang ayik senantiasa bertahan sebagai pendidik... secarik cerita, ketika saya mengunjungi sorong, saya sempat mengunjungi beberapa sekolah dan berbincang dengan beberapa pendidiknya... pun berbincang dengan anak-anak papua yang polos, senang rasanya punya pengalaman itu..

    ReplyDelete
    Replies
    1. Itulah Mbak, lika-liku sebagai seorang guru hehe

      Delete
  11. Jadi guru memang harus punya rasa pengabdian yang tinggi ya, Mas. Salam kenal, Mas Ardi. Baru kali ini Bw ketemu blognya Mas Ardi.

    Semoga Ilmu yang diajarkan berkah, hingga anak didik bisa meenjadi orang yang berguna bagi Negara, lingkungan, keluarga dan diri sendiri

    ReplyDelete
    Replies
    1. Hia Mbak salam kenal :)

      Amin, memang kita sudah di titipi amanah jadi Guru harus bisa mencintai Profesi :)

      Delete
  12. Semangat ikutan cpns tahun ini yaaa. Semoga bisa wujudkan mimpi eh cita2 jadi batman juga. Nanti kalau rumah tangga kan jadi hero-nya keluarga. Acieee

    ReplyDelete
  13. Guru itu paling tinggi derajatnya, ilmunya yg terus mengalir hingga akhir jaman. Semangat terus Pak Guru :)

    ReplyDelete
  14. Jadi guru itu cita-citaku yg pertama dan yang ngga kesampaian, mas..
    Mungkin karena dl belum tahu passionnya apa, dan bagaimana mencapainya.. Malah nyasar2 kemana2, jurusan SMA nya IPA, kuliah ekonomi, sempat kerja di bank, sekarang kecebur di dunia blogging hehehe..

    Tadi kusyukuri semua, dg ngeblog aku bs berbagi.. Semoga ada manfaat dari tulisan2ku yg bisa jd jariyah

    ReplyDelete
    Replies
    1. Sing Penting Halal Mbak, Semua itu takdir di sukuri aja :)

      Delete
  15. Kalau jadi pendidik memang gitu kak, ada perasaan bangga saat anak didik yang dibina itu bisa paham yang diajarkan dan berprestasi. Sedihnya pun juga bila sebaliknya terjadi. Daku merasakannya karena sebagai tutor di bimbel, hihi

    ReplyDelete
    Replies
    1. hehe itu sudah mbak kadang nyesek juga, yg penting semngat :)

      Delete
  16. Kalau ngomongin cita-cita saat masa kecil itu emang lucu-lucu. Namanya juga nak-kanak, yaa. Saya pernah juga pengen jadi Power Rangers Pink, hehe.
    Alhamdulillah, setelah dewasa menjelang tua begini jadi makin tahu bahwa apapun profesinya, yg terpenting adalah bermanfaat untuk orang lain. Tentunya lebih bagus lagi jika profesi itu kita jalani dengan bahagia dan tulus. Apalagi kalau sesuai passion.
    Selamat mengabdi, Pak Guru!

    ReplyDelete
    Replies
    1. Generasi 80n-90 mesti gitu Mbak, Pengaruh dulu, tontonan kalau hari minggu Ful untuk anak-anak :)

      Itulah Mbak yg Penting Semangat :)

      Delete
  17. Cita² aku dulu mau jadi disainer,, dulu buku² abis digambarin baju² hehe
    Tapi sekarang malah jadi blogger

    Jadi guru itu profesi yang mulia,, semoga anak didiknya jadi kebanggaan ortu dan negara,, mas Arif juga sukses selalu, semangat ngajarnya :)

    ReplyDelete
    Replies
    1. Memang Pikiran tu berubah-ubah sob, di sukuri aja yg penting berkah :)

      Delete
  18. Masih kecil kalo ditanya mau jadi pramugari. Gak kesampean sih tapi body mirip pramugari. Etapi dimirip2in sih. Yang penting hepi ya Mas Arif. Saya juga guru rias :))

    ReplyDelete
    Replies
    1. wih Mantep Mbak, Guru Rias juga uda oke kok, malah bikin orang seneng karena orang jadi ganteng n cantik :)

      Delete
  19. MasyaAllah keren sekali mas Arif, saya sebagai guru juga jadi bangga nih ada guru berdedikasi macam mas Arif. Ngomong ngomong suami saya Juga lulusan uncen lo, taun 2010an klo ga salah

    ReplyDelete
    Replies
    1. wih Mantep sampian domisili di papua juga kah Mbak?

      Delete
  20. hahaha.... namun pak guru juga bisa kok jadi batman karena begadang mala-malam buat ngerjain silabus, RPP dan lainnya.

    ReplyDelete
    Replies
    1. hahah Kayaknya dah pengalaman nie Guru juga ya Sob :)

      Delete
  21. Ya allah kok saya ngakak poll baca cerita ini, jadi flashback apa yang pernah daya dambakan dari kecil
    Memanh hidup itu nggak semudah menghabiskam tinta bolpen saat pelajaran menulis

    ReplyDelete
  22. Ya allah kok saya ngakak poll baca cerita ini, jadi flashback apa yang pernah daya dambakan dari kecil
    Memanh hidup itu nggak semudah menghabiskam tinta bolpen saat pelajaran menulis

    ReplyDelete
  23. Sammaa dong, cita-cita yang terus berganti-ganti. Yang penting ada cita-cita, ye kan?

    ReplyDelete

Jika ada yang Ingin Anda Tanyakan Terkait Artikel di atas Silahkan Bertanya Melalui Kolom Komentar Berikut ini, dengan Ketentuan :

1. Berkomentarlah dengan Sopan (No Spam, Sara dan Rasis).
2. Komentar di Moderasi. Bila berkomentar nggak sesuai dengan kebijakan Blogger maka nggak di terbitkan!
3. Centang kotak Notify Me / Beri Tahu Saya untuk mendapatkan notifikasi komentar.
4. Happy Blogging 🙂.