Secercah Surga Kecil dan Malaria dari Ufuk Timur
Pulau Papua |
ARDINTORO |dot| COM - Kepingan
surga yang jatuh ke bumi. Ya itulah gambaran untuk Pulau Papua, yaitu wilayah
paling timur Indonesia. Sebuah pulau dimana keadaan alamnya masih alami terdiri
dari perbukitan, hutan, lembah dan sungai-sungai membawa kedamaian jiwa bila di
lihat. Tetapi sebagian orang bila mendengar kata Papua sering di identikkan
dengan kekerasan kemanusiaan.
Karena
memang di pulau ini sering terjadi kekerasan seperti pembunuhan, terlepas pro kontra bagaimanapun, pulau Papua tetap indah membuat setiap orang
yang mengunjungi pulau ini ingin kembali. Sobat yang belum pernah berkunjung
ke Papua coba deh datang kesini, pasti ketagihan ingin berkunjung kembali.
Di
tengah keindahan alam dan isu kekerasan di Papua terdapat hal lain juga sangat
menakutkan menurut saya. Hal itu adalah penyakit Malaria, penyakit ini
menyerang siapa saja yang berada dan tinggal di Papua, baik orang asli Papua
(OAP) maupun pendatang (orang dari luar Papua). Dulu saat pertama kali datang ke
Papua saya berfikir orang asli Papua (OAP) kebal terhadap penyakit malaria,
ternyata dugaan saya salah, orang Papua juga bisa terkena penyakit malaria.
Malaria
adalah penyakit yang penyebarannya melaluai nyamuk yang terinfeksi parasit,
infeksi malaria bisa terjadi hanya dengan satu atau dua kali gigitan nyamuk. Biasanya penderita malaria mengalami kondisi tubuh menurun, panas tinggi atau
sebaliknya tubuh mengalami kedinginan sampai menggigil, yang pernah saya alami
waktu terkena malaria. Tubuh mengalami kedinginan yang amat sangat dingin, walau
memakai baju rangkap di tambah selimut tetap saja terasa dingin dan menggigil, karena
memang rasa dingin datangnya dari dalam tubuh.
Dari
pengalaman saya waktu tinggal di Pulau Jawa maupun Papua. Dari beberapa penyakit yang pernah
saya alami yang paling ganas adalah malaria, karena bila seseorang terserang penyakit ini
pasti opname dan nggak bisa berobat jalan. Soalnya malaria itu menyebabkan nggak nafsu makan, muntah, diare dan sakit kepala. Itu menyebabkan kondisi tubuh nggak berdaya makanya perlu opname dan memakai infuse.
Selama
10 tahun saya tinggal di Papua terhitung sudah 2 kali terserang penyakit malaria
parah. Yang pertama, gejalanya tubuhku terasa panas seperti terbakar dan
muntah-muntah setelah tes darah di ketahui ternyata terkena penyakit malaria
tropika. Terpaksa harus di infuse karena nggak nafsu makan dan serangan malaria yang
kedua tubuhku rasanya menggigil kedinginan seperti yang saya terangkan diatas,
setelah tes darah di ketahui terkena malaria tertiana dan harus di infuse juga, karena mengalami muntah yang terus menerus serta diare.
Untuk
mengetahui seseorang terkena penyakit malaria biasanya di tandai dengan kondisi badan yang sakit di
sekujur tubuh, nggak enak makan dan minum, kepala pusing, muntah-muntah dan
badan terasa dingin atau panas. Bila tanda-tanda itu sudah terasa pada Kalian,
segera tes darah ya, agar tau terkena malaria atau nggak. Karena penyakit
malaria hanya di ketahui dengan tes darah.
Seperti
yang saya alami sekarang ini kayaknya ada tanda-tanda malaria, karena dari kemaren
tubuhku menggigil kedinginan sampe saya ijin nggak masuk kerja hari ini. Dari
yang saya alami itu, saya ada ide membuat tulisan ini yang bertema “Malaria”. Agar Sobat yang belum menginjakkan kaki di pulau Papua, tulisan ini
bisa menjadi bahan referensi. Saat menulis ini pun saya dengan berbaring,
karena bila duduk kepalaku terasa pusing hehe.
Nulis artikel sambil berbaring karena lagi sakit |
Penyakit
malaria terdiri dua jenis, yang pertama adalah malaria Tropika dan yang kedua
adalah malaria tertiana. Meskipun keduanya sama-sama malaria tapi memiliki
gejala yang berbeda-beda.
Malaria
tropika sifatnya akut dan sangat berbahaya karena bisa menyebabkan penyumbatan
pembuluh darah kapiler. Jika menyerang ke otak maka suplai darah ke otak akan
terganggu, ini biasanya di sebut malaria tropika otak, bila menyerang sel
pembuluh darah akan menyebabkan ginjal nggak berfungsi dan akan menyebabkan
gagal ginjal, bila nggak ditangani dengan baik akan menyebabkan kematian.
Sedangkan
malaria tertiana juga nggak kalah berbahaya karena menyebabkan anemia kronis, hal
ini terjadi karena malaria tertiana menyerang pada waktu yang lama. Kondisi ini nggak baik, bila penyakit malaria tertiana menyerang ibu hamil, akan
menyebabkan terganggunya janin yang ada dalam kandungan.
Untuk
mengobati kedua jenis penyakit ini perlu penanganan khusus, nggak bisa
sembarang, perlu diaknosa yang tepat dengan tes darah, bila salah maka akan
fatal akibatnya. Makanya kalau saya pulang kampung ke pulau Jawa nggak
ketinggalan membawa obat malaria, untuk jaga-jaga bila kambuh di sana. Karena
di daerahku (Jawa Timur) masih sangat asing dengan penyakit ini, bila kambuh
waktu pulang kampung, diaknosa yang di berikan tenaga medis biasanya adalah tipes. Karena gejala malaria hampir sama dengan tipes, setelah di kasih tau
bahwa kita dari Papua baru mereka tau kalau kita terserang malaria.
Kontroversi
yang terjadi di Papua baik kekerasan kemanusiaan atau ganasnya penyakit
malaria, jangan membuat kita takut untuk berkunjung ke Papua, karena Papua itu
indah, karena Papua itu menawan. Dengan masarakatnya yang ramah serta alamnya
yang masih asli, itu sesuai yang di sebutkan pujangga-pujangga, bahwa Papua
adalah potongan surga kecil yang jatuh ke bumi, dan terahir. Karena Papua adalah
bagian dari Indonesia harus kita cintai dan jaga bersama. I LOVE PAPUA.
Keindahan Alam Papua
10 comments for "Secercah Surga Kecil dan Malaria dari Ufuk Timur"
Jika ada yang Ingin Anda Tanyakan Terkait Artikel di atas Silahkan Bertanya Melalui Kolom Komentar Berikut ini, dengan Ketentuan :
1. Berkomentarlah dengan Sopan (No Spam, Sara dan Rasis).
2. Komentar di Moderasi. Bila berkomentar nggak sesuai dengan kebijakan Blogger maka nggak di terbitkan!
3. Centang kotak Notify Me / Beri Tahu Saya untuk mendapatkan notifikasi komentar.
4. Happy Blogging 🙂.
wah jd ingat teman yg kerja di papua juga , setiap tahun terserang malaria
ReplyDeleteHehe Itulah resikonya gan kalau ke Papua, tapi jngan kpok papua itu indah,
DeleteTrims uda berkunjung
Penyakit malaria trnyata serem dn bhy ya... Raja AmPat cantik nian
ReplyDeleteitulah bunda :)))
DeleteAyo berkunjung ke Papua :)
Ternyata gejala malaria serupa sama tipus ya.
ReplyDeleteHia mirip tipes mbak,
DeleteAyo berkunjung ke Papua biar tau rasanya malaria kwkekek
ternyata penyakit malaria di papua perlu adanya pencegahan yang lebih mendalam, semoga sehat terus kang ayik
ReplyDeleteHia,
DeleteTrims gan uda berkunjung,
ingin banget ke papua tapi belum punya uang hehe. malaria serem banget ya ternyata, aku kena tipes/dbd aja rasanya udah lemes banget. jujur baru tau kalau malaria gejalanya bisa separah itu bahkan bisa menyerang otak, kukira sama kayak dbd. nice article. btw "diagnosis" bukan diaknosis hehe.
ReplyDeleteAyo mbak Annisa dtang ke Papua =D, teeimkasih atas koreksinya n sudah berkunjung :)))
Delete